Perbedaan Spesifik Antara Docker Dan Kubernetes

Epic99.com – Perbedaan spesifik antara Docker dan Kubernetes. Sistem kontainer merupakan alternatif terbaik terhadap masalah dalam menjalankan perangkat lunak secara maksimal saat di pindah dari satu lingkungan komputasi ke lingkungan lainnya.

Nah sekarang kita akan membahas 2 platform populer yang biasa di gunakan untuk menyebarkan aplikasi kedalam sebuah kontainer yaitu Docker dan juga Kubernetes.

Untuk kamu yang masih awam dengan keduanya, berikut ini Epic99 berikan penjelasan mengenai perbedaan Docker dan juga Kubernitas untuk kamu ketahui.

1. Apa itu Docker ?

Docker merupakan platform yang biasa di gunakan oleh para pengembang untuk bisa membangun dan menjalankan aplikasi terdistribusi.

Selain itu, Docker juga menggunakan sistem kontainer berupa bagian software yang di bungkus dalam file system lengkap untuk bisa menjalankan kode, runtime, bahkan hingga sistem tools.

Dengan begitu, perangkat lunak di jamin akan berjalan dengan seksama. Nantinya kontainer akan berjalan pada sebuah mesin tunggal dengan berbagi os kernel yang sama dan hanya menggunakan sedikit RAM saat di jalankan.

Keunggulan Docker

  • Dapat melakukan pengujian dan distribusi secara terus menerus
  • Platform Multi-Cloud
  • Standarisasi lingkungan yang memastikan konsistensi terutama pada beberapa siklus
  • Isolasi Docker

Docker sendiri sudah memastikan bahwa setiap aplikasi nantinya hanya menggunakan CPU yang telah di tetapkan. Selain itu aplikasi tertentu tidak akan menguras semua sumber daya yang ada. Sehingga tidak menyebabkan penurunan kinerja atau downtime yang lama untuk aplikasi lainnya yang sedang di jalankan.

  • Keamanan

Aplikasi yang berjalan pada wadah yang benar-benar terpisah dan terisolasi dari satu sama lain, memberikan kontrol penuh atas majemen dan arus lalu lintas. Kontainer Docker tidak dapat melihat ke dalam proses yang berjalan di dalam kontainer lain.

2. Apa itu Kubernetes?

Kubernetes merupakan platform open source yang di gunakan untuk mengelola kumpulan kontainer dalam suatu cluster server.

Selain itu, Kubernetes sendiri di kembangkan pertama kali oleh Google. Namun saat ini Kubernetes di kelola oleh Cloud Native Computing Foundation (CNCF) yang di anggap sebagai platform manajemen kontainer yang terbilang cukup populer.

Biasanya platform yang satu ini di gunakan untuk membangun microservices berupa aplikasi kecil yang menjadi bagian dari pengembangan aplikasi besar yang saling terhubung.

Selain itu, Kubernetes memiliki kemampuan untuk melakukan penjadwalan aplikasi serta peningkatan kontainer secara otomatis.

Dengan menggunakan platform yang satu ini, nantinya proses pengembangan aplikasi yang kamu lakukan akan berjalan lebih cepat.

Hal ini di karenakan proses scale up aplikasinya tidak di buat sekaligus.

Keunggulan Kubernetes

  • Service Discovery dan Load Balancing

Keunggulan ini memberikanmu kemudahan untuk bisa melacak kontainer secara otomatis. Nantinya Kubernetes akan mengenali sebuah services berdasarkan DNS atau IP address.

Selain itu, pengelolaan trafik menjadi lebih mudah karena Kubernetes mampu untuk membagi beban secara merata dan stabil.

  • Storage Orchestration

Kamu bisa melakukan mount terhadap media penyimpanan yang sudah kamu pilih baik penyimpanan lokal maupun berbasis cloud.

  • Automatic Bin Packing

Nantinya kamu akan bisa mengatur kapasitas CPU dan sumber daya dari setiap kontainer secara lebih spesifik sehingga membuat sumber daya menjadi lebih hemat.

  • Self Healing

Jika kamu ingin terus menjalankan aplikasi selama 24 jam, tentunya fitur ini sangat bermanfaat untuk kamu. Karena Self healing dalam Kubbernetes mampu untuk memeriksa kontainer apakah dalam keadaan running atau error.

Nah, itulah beberapa perbedaan dari Docker dan juga Kubernetes untuk kamu ketahui. Dari penjelasan di atas, tentunya keduanya memiliki fungsi yang tidak jauh berbeda dan masih berhubungan satu dengan lainnya.***