Mengenal Crypto Staking, Hasilkan Passive Income Dari Cryptocurrency !

Epic99.com – Mengenal crypto staking. Cryptocurrency saat ini semakin menarik peminat para investor. Hasil yang menjanjikan menjadi alasan kenapa banyak investor masuk kedapam dunia cryptocurrency.

Ada banyak cara yang bisa kamu lakukan untuk mendapatkan koin cryptocurrency seperti mining crypto, crypto staking, atau dengan membeli koin crypto.

Nah untuk kamu yang baru mengenal dunia cryptocurrency, di sini Epic99 akan membahas tentang crypto staking yang bisa membantu kamu mendapatkan pasive income di dalamnya.

Apa itu Crypto Staking ?

Crypto staking merupakan aktifitas yang bisa di lakukan oleh pengguna aset crypto untuk mendapatkan uang hanya dengan melakukan validasi dari setiap transaksi dan semua aktivitas yang terjadi di atas sistem blockchain.

Namun sebelum melakukan aktifitas crypto staking, pastikan kamu sudah menyimpan dan mengunci semua aset crypto kedalam dompet digital.

Hal ini bertujuan agar pengguna dapat di anggap layak dan sah untuk mendapatkan koin. Selain itu, aktifitas crypto staking ini hanya bisa di jalankan di atas sistem blockchain dengan memanfaatkaan algoritma tertentu.

Algoritma yang di pakai dalam crypto staking adalah Proof-of-Stake, di mana nantinya kamu dapat menambang aset crypto atau melakukan validasi transaksi di blockchain sesuai dengan jumlah koin yang sudah di kunci sebelumnya.

Jadi dalam hal ini semakin banyak koin yang kamu miliki, maka kamu akan mendapatkan stake atau daya tawar yang tinggi juga.

Selain itu, penggunaan algoritma Proof-of-Stake juga biasa di gunakan pada aktifitas yang berjalan di atas sistem blockchain Ethereum.

Oleh karenanya, jumlah koin yang kamu kunci dalam dompet digital sangat berpengaruh pada sistem blockchain sehingga menentukan jumlah koin yang akan kamu dapatkan.


Cryptocurrency yang bisa di lakukan staking

Sebenarnya banyak crypto yang bisa menghasilkan uang dari aktifitas staking. Tentunya kamu bisa menghaasilkan pasive income hanya dengan memanfaatkan aset crypto yang nganggur.

Berikut adalah beberapa cryptocurrency terbesar yang bisa di lakukan staking :

1. Ethereum 2.0

Menjadi salah satu platform cryptocurrency terbesar. Ethereum merupakan alternatif terbaik yang bisa kamu gunakan untuk melakukan aktifitas staking.

Untuk bisa melakukan aktifitas staking ETH, pastikan kamu memiliki setidaknya 32 ETH dengan klien jaringan utama yaitu Eth1.

Namun sebaiknya kamu juga mulai melakukan perjalanan menuju Launch Pad Eth2. Hal ini di karenakan seiring berjalannya waktu, sebagian besar peertumbuhan ETH di kaitkan dengan potensi hasil yang lumayan menguntungkan.

Hal tersebut di dukung dengan protokol yield farming yang beroperasi sebagai token ERC20 kepada investor.

2. Tezos (XTZ)

Koin crypto selanjutnya yang bisa kamu gunakan untuk melakukan aktifitas staking adalah Tezos. Tezos sendiri sejak awal kemunculannya pada tahun 2018 memberikan pengaruh besar sebagai penawaran koin perdana terbesar dengan investasi yang lebih dari $230 juta.

Hal tersebut juga di dukung dengan penerapan versi PoS yang di sebut sebagai liquid dari algoritma Proof-of-Stake.

Tezos sendiri menyebut proses staking sebagai baking. Nantinya saat kamu melakukan baking maka kamu akan di beri imbalan menggunakan koin asli Tezos yaitu XTZ.

Selain itu jika ada pelaku baking yang berbuat curang maka akan di lakukan penyitaan saham.

Untuk bisa melakukan staking di Tezos, kamu harus memegang setidaknya 8ribu koin XTZ serta menjalankan node secara full.

Namun saat ini sudah muncul pihak ketiga yang memungkinkan pemilik aset kecil bisa melakukan delegasi jumlah XTZ kecil dan berbagi imbalan hasil.

3. Algorand (ALGO)

Berbeda dengan Tezos yang menerapkan algoritma PoS. Algorand menggunakan mekanisme dari algoritma PPoS yaitu konsensus Pure Proof-of-Stake. Namun tetap membutuhkan pelaku staking untuk bisa menjalankan node secara full.

Tujuan utama dari Algorand sendiri adalah untuk bisa mendorong pembayaran lintas batas dengan biaya rendah. Selain itu Algorand juga membutuhkan pelaku staking untuk keamanan dalam proses transaksi.

Serupa dengan Tezos, ada juga pihak ketiga yang turut mendukung delegaasi ALGO. Selain itu imbalan staking dalam jaringan ini berkisar antara 5 hingga 10 % setiap tahunnya.

4. Icon (ICX)

Menjadi salah satu proyek blockchain asal Kore yang terbilang cukup kompleks. Icon mendukung platform lainnya yang memunginkan bisa di lakukan staking.

Icon (ICX) menggunakan algoritma konsensus delegated-Proof-of-Stake. Sehingga pengguna tertentu bisa menemukan blok baru dan melakukan verifikasi transaksi sementara yang lain melakukan delegasi koin terhadap entitas tersebut.

Biasanya imbalan staking tahunan di Icon berkisar sekitar 6 dan 36%.

5. Staking Stablecoin

Menjadi alternatif terbaik untuk melakukan staking. Stablecoin memungkinkan kamu berada di lingkungan suku bunga yang rendah dan memperoleh imbal hasil dan menghindari volatilitas pasar.


Cara melakukan staking crypto

Sebenarnya banyak cara yang bisa di lakukan untuk proses staking. Hanya saja yang biasa di gunakan oleh para pelaku staking adalah melakukan staking melalui bursa.

Berikut cara melakukan staking crypto menggunakan bursa. Anggap saja kita menggunakan bursa Binance dengan crypto Ethereum :

  • Pastikan kamu memiliki akun Binance dengan beberapa koin ETH
  • Jika kamu memiliki mata uang lain selain ETH, di Binance kamu bisa menukarnya menjadi ETH
  • Selanjutnya masuk pada akses Keuangan lalu pilih Penghasilan Binance kemudian pilih Staking ETH 2.0
  • Biasanya koin ETH yang akan di pertaruhkan memiliki periode penguncian hingga 24 bulan
  • Selain itu Binance menjadikan ETH yang di pertaruhkan sebagai token dan mendistribusikannya dalam bentuk BETH
  • Kemudian tekan “Staking Sekarang” dan jangan lupa untuk menentukan jumlah ETH yang ingin di kunci untuk staking
  • Lalu terakhir klik Konfirmasi

Nah itulah penjelasan untuk mengenal crypto staking yang bisa kamu lakukan untuk mendapatkan penghasilan tambahan dari cryptocurrency.***