Perbandingan GitLab dan GitHub : Kelebihan dan Kekurangannya

Epic99.com – Perbandingan GitLab dan GitHub. Meskipun memiliki nama yang hampir sama, nyatanya GitHub dan GitLab tidak memiliki kesamaan yang begitu persis. Mereka memiliki perbedaan yang menjadi penilaian tersendiri bagi para penggunanya.

Namun dalam beberapa kasus, banyak pengguna GitHub yang justru beralih ke GitLab di karenakan satu dan lain hal. Untuk mengetahui perbedaan dari kedua platform ini, Epic99 sudah merangkumnya di sini untuk kamu.

Apa itu Git?

Git merupakan sebuah sistem pengontrol versi (Version Control Systtem) untuk proyek perangkat lunak. Nantinya Git akan bertugas untuk mencatat setiap perubahan pada file project yang sedang di bangun baik secara individu maupun secara tim.

Karena di kenal sebagai VCS (Version Control System), penyimpanan database pada Git tidak hanya berada dalam 1 tempat. Nantinya akan ada banyak orang yang terlibat dalam pengkodean project yang akan menyimpan database Git. Hal ini tentunya sanngat bermanfaat untuk mengelola proyek baik online maupun offline.

1. GitHub

Untuk kamu yang belum tahu, GitHub merupakan sebuah platform yang di gunakan untuk menyimpan dan mengelola project. Untuk bisa menggunakan GitHub, kamu tidak harus menginstal aplikasi. Hal ini di karenakan GitHub sendiri dapat di gunakan secara bebas versi web.

Penggunaan GitHub tentunya dapat memberikan keringanan penyimpanan komputer di sebabkan semua file GitHub akan tersimpan di cloud. Dalam GitHub nantinya kamu akan dapat menulis source code baik secara individu maupun bersama tim.

Selain itu, GitHub juga menyediakan fitur di mana kamu bisa membaca berbagai blog yanag di buat oleh pengguna lain. Hal ini biasanya di manfaatkan oleh pengguna dari seluruh dunia untuk bisa berbagi ide dan menyelesaikan masalah pemrograman.

GitHub sendiri menjadi yang paling populer dan unggul untuk sebagian programer, terutama semenjak GitHub sudah di akuisisi oleh microsoft pada tahun 2018.

kelebihan :

  • Memiliki layanan yang gratis.
  • Dapat melakukan pencarian sangat cepat dan dalam struktur repo.
  • Memiliki komunitas yang terbilang sangat besar sehingga akan mudah mendapat bantuan jika mengalami kesulitan.
  • Mudah di integrasikan bahkan dengan layanan pihak ketiga.

kekurangan :

  • GitHub memiliki batas ruang yaitu hanya 100MB untuk 1 file.
  • Projectnya juga yang di batasi hanya 1GB dalam versi gratisnya.
  • Tidak sepenuhnya terbuka.

2. GitLab

Berbicara soal kompetitor. GitLab secara tidak langsung sudah menjadi pesaing dari GitHub. Hal ini di buktikan dari banyak pengguna dan pengembang software yang membanding – bandingkan kedua platform ini. GitLab sediri hadir untuk menjadi tuan rumah dari semua project yang bersifat open source. Tentunya dengan kata lain akan memudahkan dari sisi pengembang software.

Selain manajemen repository dan kontrol versi, GitLab juga menawarkan hosting untuk wiki sekaligus sistem pelacakan bug. Situs web ini menjadi rangkaian lengkap untuk membuat dan mengelola semua jenis project.

GitLab di kembanagkan oleh Dmitry Zaporozhets berasa Valery Sizov asal Ukraina. Situs web ini di tulis menggunakan bahasa pemrograman Ruby dan beberapa bagian Go. Setelah itu arsitekturnya di tingkatkan hingga menyerupai GitHub.

kelebihan :

  • Tersedia paket gratis dan tanpa batasan.
  • Memiliki lisensi yang open source.
  • Terintegrasi sangat baik dengan Git.

kekurangan :

  • User Interface yang lebih lambat dibandingkan GitHub
  • Sering mengalami masalah umum dengan repositorinya.

Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan di atas dan untuk bisa menilai perbandingan antara GitLab dan GitHub, sebenarnya kedua platform ini tidak bisa di katakan mana yang lebih unggul. Karena keduanya memiliki standar yang di butuhkan oleh pengembang yang berbeda – beda.

Namun jika kamu memiliki project yang terlalu terbuka, sebaiknya kamu untuk menggunakan GitLab. Namun jika kamu lebih menyukai pelayanan web yang lebih maksimal, GitHub menjadi alternatif terbaiknya.***