Pengertian dan Cara Menghitung IPK, Mahasiswa Wajib Tahu !

Cara Menghitung IPK – Untuk dinyatakan lulus sebagai mahasiswa, nilai IPK sangat penting. Bagaimana cara menghitungnya? Cara menghitung IPK dan IP mahasiswa kuliah yang benar dan mudah di berikan di sini, dengan contoh riil.

Anda mungkin ingin tahu bagaimana menghitung nilai IP dan IPK saat memasuki perguruan tinggi atau perkuliahan. Nilai IP dan IPK ini serupa dengan nilai yang di tampilkan dalam raport saat Anda duduk di bangku sekolah, tetapi mereka hanyalah angka kecil.

Terdiri dari angka 1, yang berarti satu koma, dan 4,0, yang berarti empat koma nol. Dengan demikian, nilai dalam raport berbeda dengan daftar nilai dalam bentuk puluhan. Di mulai dari 10 hingga 20, dan mencapai 100. karena nilai IP dan IPK ini hanyalah nilai kecil.

Tidak mengherankan bahwa banyak mahasiswa masih bingung bagaimana menghitung IP dan IPK. Ini terutama berlaku untuk nilai yang di terima siswa setiap akhir semester dari mata kuliah, yang di wakili dengan huruf kapital A, B, C, dan seterusnya.

Apa Itu IP? 

Sangat penting untuk memahami definisinya terlebih dahulu agar teknik atau metode penghitungannya lebih mudah di pahami. IP di mulai dengan Indeks Prestasi, yang merupakan nilai rata-rata seluruh mata kuliah selama satu semester, atau enam bulan. Nilai-nilai yang di hitung sesuai dengan nilai masing-masing mata pelajaran.

Semakin banyak mata kuliah yang menerima nilai A, semakin besar kemungkinan mendapatkan IP sampai tiga koma atau tiga lebih. Ada kemungkinan besar bahkan mendapat IP empat koma. Ini meningkatkan kemungkinan mendapatkan IPK kelulusan sempurna.

Untuk mendapatkan nilai terbaik, sangat penting untuk memahami cara menghitung nilai IP dan IPK. Ini karena nilai IP di semester ini akan mempengaruhi jumlah SKS yang dapat di ambil di semester berikutnya, dengan nilai IP yang lebih tinggi berarti lebih banyak SKS yang dapat di ambil di semester berikutnya.

memberi kesempatan kepada siswa untuk lulus dengan cepat. Namun, apakah hal seperti ini mungkin? Sangat mungkin, tentu saja, selama ada upaya dan keinginan untuk mengejar IP semaksimal mungkin dan kemudian berhasil mewujudkannya. Tentu saja, untuk mencapai hal ini perlu banyak upaya.

Perhitungan nilai IP sebagian besar di pengaruhi oleh SKS, yang merupakan besaran yang menunjukkan bobot mata kuliah yang di ambil; SKS juga dapat di artikan sebagai jumlah pelajaran yang diberikan untuk setiap mata kuliah per minggu. Jadi, saat Anda menemukan istilah SKS 3, Anda akan mengikuti kursus selama tiga jam setiap minggu.

Nilai IPK dihitung dengan menggunakan rumus berikut:
IP: (Jumlah (SKS x poin)) / (jumlah SKS)

Poin dalam rumus tersebut adalah jumlah nilai dalam bentuk angka dari nilai huruf mata pelajaran. Misalnya, jika mata pelajaran X mendapatkan nilai A, poinnya adalah 4, jika mata pelajaran X mendapatkan nilai B, poinnya adalah 3, dan seterusnya. Untuk informasi lebih lanjut, lihat tabel poin berikut.

Oleh karena itu, seperti yang dapat di lihat dari tabel di atas, setiap nilai mata kuliah dalam bentuk huruf dapat d ikonversi menjadi angka berdasarkan poin masing-masing. Poin ini kemudian dapat di gunakan untuk menghitung nilai IP dan IPK, yang akan di bahas di bawah. Pada kolom kriteria, Anda dapat mengetahui mata kuliah mana yang lulus dan mana yang tidak.

Mahasiswa secara otomatis harus mengulang jika mereka menerima nilai E, yang di kenal sebagai Tidak Lulus. Yang menarik adalah bahwa siswa yang tidak puas dengan nilai B atau C memiliki hak untuk mengulang jika mereka ingin. Tujuannya, tentu saja, adalah untuk mendapatkan IPK kelulusan yang paling tinggi mungkin.

Apa IPK?

Kemudian ada Indeks Prestasi Kumulatif, juga di kenal sebagai IPK, yang merupakan nilai rata-rata dari seluruh mata kuliah dari semester pertama hingga semester akhir. IP dihitung untuk satu semester, sementara IPK dihitung dari semester pertama hingga semester akhir.

Karena rumus yang hampir identik di gunakan untuk menghitung nilai IP dan IPK, metode mereka pasti akan sama. IPK kemudian menjadi standar untuk prestasi akademik siswa. Mahasiswa dengan IPK yang tinggi di anggap memiliki banyak kesempatan dan cerdas.

Misalnya, memiliki kesempatan untuk menjadi asisten dosen, menyusun skripsi lebih awal, mengikuti program beasiswa untuk siswa yang berprestasi, dan sebagainya. Karena itu, memiliki IPK yang tinggi harus di perjuangkan sebagai pencapaian.

Berikut rumus menghitung nilai IPK adalah sebagai berikut: 
IPK= (jumlah kumulatif (SKS x poin)) / (jumlah kumulatif SKS)

Perbedaan IP dan IPK

Seperti yang di jelaskan di atas, akan ada perbedaan antara IP dan IPK karena masing-masing siswa akan menerima IP setiap semester, sehingga nilainya akan berbeda-beda. Tergantung pada hasil belajar selama semester tersebut.

Namun, IPK di hitung dari awal semester, sehingga IP akan di kumpulkan dari semester pertama hingga semester akhir. Nilai IPK kemudian terus menurun selama setiap semester, dan akhirnya nilai akhir IPK di tentukan pada akhir semester.

Secara sederhana, perhitungan berikut dapat di gunakan untuk memahami perbedaan IP dan IPK. Mahasiswa A memiliki IP 3,50 pada semester pertama dan 3,40 pada semester kedua. Oleh karena itu, IPK untuk semester kedua harus di bagi menjadi dua setelah menjumlahkan IP dari kedua semester (3.50 plus 3.40 = 6.90).

Oleh karena itu, IPK dihitung selama dua semester, sehingga nilai 6.90 dari hasil total di atas dibagi dua, sehingga IPK mahasiswa A adalah 3.45. Dengan demikian, nilai IP mahasiswa A akan lebih tinggi setiap semester, dan nilai IPK akan lebih rendah jika turun.

Baca Juga :

***